Batuk pilek, atau selesma, adalah infeksi ringan pada hidung dan tenggorokan (saluran napas atas) yang disebabkan oleh virus. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan batuk pilek, dengan rhinovirus sebagai penyebab yang paling umum. Penyakit ini sangat menular namun biasanya tidak berbahaya. Batuk pilek umumnya berlangsung sekitar satu minggu (dapat lebih lama pada anak-anak, lansia, atau orang dengan kesehatan lemah). Orang dewasa rata-rata mengalami batuk pilek 2–3 kali dalam setahun, sedangkan anak-anak bisa lebih sering. Meskipun demikian, gejala batuk pilek biasanya ringan dan penderita dapat pulih sepenuhnya dengan perawatan sederhana.
Gejala Umum Batuk Pilek
Gejala batuk pilek biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dan mencapai puncaknya sekitar hari ke-2 atau ke-3. Gejala-gejala yang umum meliputi:
- Hidung tersumbat atau berair (pilek), hal ini disebakan adanya lendir jernih yang bisa berubah kuning atau hijau setelah beberapa hari.
- Bersin-bersin yang biasanya terjadi secara refleks untuk mengeluarkan lendir atau partikel dari hidung.
- Tenggorokan terasa gatal atau nyeri, terutama saat menelan.
- Biasanya batuk ringan yang dapat kering atau berdahak.
- Rasa nyeri di kepala yang tidak terlalu berat.
- Badan pegal-pegal atau sedikit lemah.
- Terkadang muncul demam suhu rendah (biasanya < 38°C), terutama pada anak.
Penyebab Utama Batuk Pilek
Batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri. Terdapat banyak jenis virus yang dapat mengakibatkan batuk pilek. Rhinovirus adalah jenis virus yang paling sering menjadi penyebab (menyumbang sebagian besar kasus). Selain rhinovirus, beberapa virus saluran napas atas lainnya yang umum menyebabkan batuk pilek antara lain:
- Coronavirus (virus korona umum, bukan jenis penyebab COVID-19)
- Adenovirus
- Virus parainfluenza manusia
- Respiratory syncytial virus (RSV)
- Enterovirus (misalnya EV-D68)
- Human metapneumovirus (hMPV)
Semua virus di atas menyerang saluran napas dan dapat menimbulkan gejala batuk pilek yang mirip. Karena penyebabnya beragam, seseorang bisa tertular batuk pilek berulang kali sepanjang hidupnya oleh virus yang berbeda.
Cara Penularan Batuk Pilek
Batuk pilek sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan utamanya terjadi melalui tetesan cairan pernapasan (droplet) yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin. Ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin, ia mengeluarkan ribuan droplet mikro yang mengandung virus ke udara. Orang lain dapat terpapar virus tersebut dengan cara:
Inhalasi langsung yaitu menghirup droplet yang mengandung virus. Droplet ini dapat masuk melalui hidung atau mulut dan kemudian menginfeksi saluran napas.
Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Droplet dapat jatuh ke permukaan benda (meja, gagang pintu, tangan, dll). Virus penyebab batuk pilek dapat bertahan sementara di permukaan tersebut. Seseorang dapat tertular jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung, mulut, atau matanya sebelum mencuci tangan.
Kontak langsung dengan penderita. Misalnya berjabat tangan atau berciuman dengan orang yang sedang batuk pilek. Jika setelah kontak tersebut menyentuh area wajah (hidung, mulut, mata), virus dapat masuk ke tubuh.
Pengobatan dan Penanganan
Batuk pilek merupakan infeksi virus yang ringan dan self-limiting (dapat sembuh sendiri). Tidak ada obat khusus yang dapat langsung menyembuhkan batuk pilek, dan hingga kini belum ada vaksin untuk mencegahnya (karena penyebabnya sangat beragam). Penyakit ini umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam 7–10 hari tanpa penanganan medis khusus. Antibiotik tidak diperlukan karena antibiotik tidak efektif terhadap virus penyebab batuk pilek. Penggunaan antibiotik yang tidak perlu justru dapat menimbulkan efek samping dan resistansi bakteri, sehingga harus dihindari kecuali ada infeksi bakteri sekunder yang didiagnosis dokter.
Meskipun demikian, ada berbagai cara untuk meringankan gejala batuk pilek dan membuat penderitanya lebih nyaman. Berikut adalah langkah-langkah penanganan dan pengobatan rumahan yang disarankan:
Istirahat yang cukup untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. Tidur dan beristirahat akan membantu sistem imun melawan infeksi. Disarankan untuk mengurangi aktivitas berat saat sakit.
Perbanyak minum cairan: Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Minum air putih, jus buah, atau kuah hangat (misalnya sup) dapat membantu menjaga cairan tubuh dan melegakan tenggorokan. Hindari minuman berkafein atau beralkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Gunakan humidifier atau uap hangat. Menghirup udara yang lembap dapat membantu meredakan hidung tersumbat. Gunakan alat pelembap udara (humidifier) atau hirup uap dari air hangat (misalnya dari mangkuk berisi air panas atau mandi air hangat) untuk melonggarkan lendir di hidung. Menghirup uap beberapa menit dapat mengurangi sensasi hidung mampet.
Tetes saline untuk hidung. Menggunakan tetes atau semprotan hidung saline (larutan garam) dapat membantu mengencerkan lendir dan meredakan hidung tersumbat. Ini aman digunakan, bahkan untuk bayi (gunakan aspirator karet untuk menyedot lendir pada bayi jika diperlukan).
Berkumur air garam hangat. Berkumur dengan air hangat yang dicampur sedikit garam (½ sendok teh garam dalam segelas air) dapat meredakan sakit tenggorokan dan membersihkan lendir di belakang tenggorokan. Lakukan beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.
Minum madu untuk meredakan batuk. Madu dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mengurangi batuk pada orang dewasa atau anak ≥1 tahun. Peringatan: Jangan berikan madu kepada bayi di bawah 1 tahun karena berisiko menyebabkan botulisme.
Permen pelega tenggorokan. Mengisap lozenges atau permen pelega tenggorokan dapat membantu mengurangi rasa gatal atau nyeri tenggorokan serta meredakan batuk. (Catatan: Tidak dianjurkan memberi permen lozenges pada anak kecil di bawah 4 tahun karena risiko tersedak).
Obat bebas pereda gejala. Jika diperlukan, gunakan obat yang dijual di apotek untuk meredakan gejala sesuai keperluan. Pastikan membaca aturan pakai pada label dan mengikuti dosis yang dianjurkan.
Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan jika batuk pilek disertai demam tinggi atau sesak napas